Tahukah kamu
bahwa palang parkir sensor sidik jari dibuat dengan alasan khusus? Pasalnya,
selain terkait masalah lahan untuk parkir, kini masalah lain juga mulai
bermunculan, seperti sistem keamanan untuk melindungi kendaraan atau
lingkungan-lingkungan tertentu. Oleh karena itu, palang parkir otomatis dengan
sensor sidik jari menjadi alternatif untuk meminimalkan risiko.
Hal ini
bukan tanpa alasan, sebab palang dapat dilalui orang-orang tertentu yang
di-record oleh software pengatur. Dengan kata lain, sidik jari berperan
sebagai sandi pengaman, sedangkan software yang dipakai dapat me-record
memori tersebut. Teknologi tersebut tidak serta merta muncul secara ajaib,
tetapi melalui penelitian panjang sampai saat ini.
Palang
Parkir Sensor Sidik Jari Kian Populer
Ternyata,
setiap orang memiliki sidik jari yang berbeda, bahkan untuk orang-orang kembar
identik sekalipun. Akan tetapi, teknologi sidik jari di palang parkir tetap
menawarkan kemudahan. Dengan demikian, sensor sidik jari atau lebih populer
sebagai sensor fingerprint kian populer di masyarakat. Kemudian, bagian
terpenting adalah mengenai sensitivitas sensor.
1.
Palang Parkir dengan Sensor Sidik Jari Dikembangkan Melalui
Penelitian Terdahulu
Berdasarkan
catatan, terdapat banyak penelitian untuk menciptakan palang parkir yang
sempurna. Penelitian bermula dari sistem sensor sidik jari memakai Arduino Uno
dalam keamanan sepeda motor. Kemudian, terdapat penelitian perihal sistem pagar
otomatis memakai pemindai sidik jari di Jurnal Rancangan Bangun Pagar
Otomatis dengan Fingerprint Berbasis Mikrokontroler.
Palang
parkir sensor sidik jari juga didasarkan pada jurnal lainnya, yakni Perancangan
Pengaman Pintu Rumah Berbasis Sidik Jari Menggunakan Metode UML. Jurnal ini
menerangkan input sidik jari, identifikasi, hingga verifikasi di database.
Nah, melalui berbagai penelitian terdahulu, orang-orang mulai tertarik
mengembangkan palang parkir dengan teknologi yang sama.
2.
Memakai Flowchart Khusus untuk Optimalkan Keamanan
Dalam
praktiknya, palang parkir dengan sensor sidik jari memiliki flowchart
khusus. Jika pada palang biasa kamu hanya menekan tombol, maka bisa jadi kamu
juga melakukan hal yang sama. Akan tetapi, tetap terdapat perbedaan, khususnya
di alur flowchart yang melibatkan sensor fingerprint. Kemudian,
palang terbuka dan counter slot parkir bertambah.
3.
Perancangan Melibatkan Hardware dan Software
Ingat,
palang parkir dengan sensor sidik jari tergolong sebagai palang parkir
otomatis. Artinya, dalam perancangan dibutuhkan pengujian terhadap hardware
dan software. Misalnya, pada 2019 kemarin, Hendrawan dan Agustina
merilis jurnal berjudul Sistem Palang Parkir Menggunakan Sensor Sidik Jari.
Di jurnal ini diterangkan mengenai rancangan software yang paling efektif.
Palang
parkir sensor sidik jari pun terus berkembang. Pasalnya, peneliti menguji
palang parkir memakai sistem sensor PIR, sensor driver motor, dan sensor
sidik jari FPM10A. Hasilnya, palang dengan sensor sidik jari FPM10A mampu
terbuka secara efektif. Hal ini membuktikan sensor mampu menyimpan dan
membedakan sidik jari dengan baik.
4.
Terdapat Berbagai Merek
Pada
akhirnya, sensor sidik jari dinilai sebagai teknologi menjanjikan. Oleh karena
itu, terdapat banyak perusahaan yang merilis palang parkir memakai teknologi
tersebut. Misalnya RFID Gate System, Swing Barrier Gate, Barrier
Gate MX-80 LED, dan lain-lain. Orang-orang hanya perlu membeli sesuai
kebutuhan dan budget yang tersedia.
Intinya,
palang parkir dengan sensor sidik jari tergolong palang otomatis dengan
prestise dan tingkat keamanan optimal. Palang ini terus berkembang untuk
memberi kepuasan, khususnya untuk orang-orang yang menginginkan privasi. Nah,
setelah tahu perihal palang parkir sensor sidik jari, kira-kira bagaimana
komentarmu?
No comments:
Post a Comment