Friday, December 11, 2020

Membuat Palang Parkir Otomatis Anti Ribet Berbasis Arduino

 

Kira-kira, selain membeli palang parkir di produsen atau distributor tertentu, apakah orang-orang juga dapat membuat palang parkir otomatis secara sederhana? Tentu saja, jawabannya adalah iya. Hal ini selaras dengan perkembangan teknologi, di mana kemajuan ini berbasis pada komputer. Dengan demikian, ilmu elektronika benar-benar krusial, termasuk dalam palang parkir otomatis.

Di sisi lain, komputer juga dapat mengendalikan rangkaian alat-alat elektronik memakai sebuah chip IC. Chip ini dapat diisi berbagai program atau logika yang populer sebagai teknologi mikroprosesor. Ternyata, mikroprosesor tergolong sebagai cabang ilmu elektronika untuk alat-alat serba efisien dan otomatis, bahkan berbasis Arduino untuk palang parkir otomatis.

Membuat Palang Parkir Otomatis dengan Sederhana

Kali ini, kamu dapat membuat sebuah palang parkir otomatis, tepatnya dengan basis Arduino dan memakai motor servo dan ultrasonic transceiver. Secara sederhana, keduanya merupakan komponen-komponen berbentuk palang parkir yang dapat menutup atau membuka secara otomatis, sebab memakai program mikrokontroler. Dalam hal ini, kamu bisa memakai bahasa pemrograman C.

1.      Pertama, Menyiapkan Alat dan Bahan

Seperti pembuatan alat-alat elektronik pada umumnya, kamu harus menyiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan. Sebagai saran, cobalah temukan motor servo 9 gram SG90, modul ultrasonic T Receiver HC-S04, LED dengan dua warna, kabel jumper male to female, kabel jumper male to male, kabel penghubung, protoboard, dan resistor 330 Ohm.

2.      Kedua, Merangkai Komponen Sesuai Arahan

Membuat palang parkir otomatis dimulai dengan keterampilan elektronik yang kamu miliki. Mulai dari VCC servo dan sensor ultrasonik yang terhubung Arduino dengan pin 5V, GND dengan pin GND, katoda LED dengan GND ultrasonik dan servo, kabel kuning di servo dengan pin 9, dan LED hijau dengan pin 10.

Tidak hanya itu, kamu juga harus merangkai komponen LED merah dengan pin 11, pin trigger pada sensor ultrasonik dengan pin 12, dan pin echo dengan pin 13. Nah, sebelum melangkah ke tahap berikutnya, pastikan semua komponen terangkai secara sempurna. Pasalnya, bukankah kamu ingin palang parkir otomatis berfungsi dengan baik?

3.      Ketiga, Membuat Program memakai Software Arduino IDE

Ingat, palang parkir otomatis membutuhkan program tertentu agar palang dapat membuka atau menutup sesuai ekspektasi. Ternyata, program ini diproduksi memakai software Arduino IDE dengan cara-cara sesuai prosedur. Dengan demikian, kamu sebaiknya memahami bahasa pemrograman untuk dapat melakukannya. Jika merasa sukar, jangan lupa untuk meminta bantuan orang lain, ya.

Membuat palang parkir otomatis harus dilakukan dengan membuka aplikasi Arduino IDE. Kemudian, menekan menu Tools, Board, dan Arduino atau Genuino Uno. Selanjutnya, tekan Tools, Port, dan pilih Port Arduino di PC atau laptop. Sedangkan, langkah terakhir adalah memasukkan script palang parkir otomatis dengan servo dan ultrasonic transceiver.

4.      Keempat, Trial dan Error

Langkah terakhir adalah dengan mengunggah program tersebut di perangkat Arduino. Lantas, kamu dapat mencoba apakah palang parkir otomatis berjalan sempurna atau malah menunjukkan keabnormalan tertentu. Jika demikian, jangan menyerah, ya. Kamu harus melakukan trial dan error atau mencoba langkah berkali-kali sampai mendapat palang sesuai ekspektasi.

Demikian cara membuat sebuah palang parkir otomatis secara sederhana. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sumber daya manusia. Artinya, jika kamu tidak memiliki keterampilan elektronik, jangan sungkan meminta bantuan orang lain. Pasalnya, membuat palang parkir otomatis membutuhkan usaha yang tidak sekali, melainkan juga berkali-kali.

Palang Parkir dan Nasib Juru parkir di Indonesia



 

Tahukah kamu perkembangan teknologi mempertaruhkan nasib juru parkir di Indonesia? Mungkin, juru parkir saat ini sukar dijumpai di masa depan. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab pemerintah memberlakukan parkir gratis, sehingga profesi juru parkir kian terbatas di tempat-tempat tertentu. Di sisi lain, terdapat alat-alat parkirotomatis yang banyak dipakai.

Kemudian, berdasarkan data tahun 2016, tercatat sebanyak 146.350 juru parkir di Indonesia. Akan tetapi jumlah ini terus menurun, terlebih dengan adanya proyeksi pertumbuhan profesi juru parkir yang hanya mencapai 4 persen di tahun 2024. Tentu saja, hal ini terdengar menyedihkan. Namun, manusia harus berkembang sesuai transformasi zaman, ya.

Mengintip Nasib Juru parkir di Era Digital

Rasanya, masyarakat mengerti zaman berubah seiring perkembangan teknologi, termasuk aspek-aspek di bidang parkir. Kemudian, teknologi yang dinilai mampu menawarkan hal-hal positif, nyatanya mempunyai berbagai dampak negatif pada kehidupan. Contohnya beberapa bidang pekerjaan mau tak mau mulai tergantikan secara signifikan. Hal ini juga terjadi pada juru parkir di era digital.

1.      Bisnis Lahan Parkir Menawarkan Keuntungan Secara Optimal

Jika menginginkan bisnis yang menjanjikan, cobalah membeli lahan parkir di area-area strategis. Pasalnya, tidak hanya menawarkan ratusan ribu, tetapi lahan ini mampu memutar uang sebanyak ratusan juta setiap bulan. Akan tetapi, mungkin kamu cenderung sukar membeli lahan parkir di masa sekarang, sebab lahan ini terlalu menguntungkan untuk dipindah tangankan.

Nasib juru parkir tampaknya berbeda dengan masa depan pemilik lahan tersebut. Bisnis ini kian meroket, sebab masyarakat memiliki kegemaran membeli berbagai kendaraan bermotor atau bepergian dengan kendaraan pribadi. Bahkan, menurut ramalan CEO PT Integrated Service Solution Indonesia di tahun 2019, bisnis ini terus berkembang sampai 10 tahun ke depan.

2.      Teknologi Meningkatkan Pendapatan Pemilik Lahan, tetapi Mengurangi Kuantitas Profesi Juru parkir

Kira-kira, dapatkah kamu menyebutkan alat-alat parkir modern yang mulai populer di tanah air? Mungkin, kamu akan menjawab palang parkir otomatis, meteran parkir, sampai garasi parkir modern yang berkembang di kota-kota besar. Alat-alat ini didesain untuk memudahkan pekerjaan manusia, bahkan mampu meminggirkan juru parkir sehingga pemilik lahan memperoleh keuntungan optimal.

3.      Juru parkir Sempat Menolak Parkir Elektronik

Sadar atau tidak, juru parkir menjalankan profesi untuk memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, ketika mata pencaharian mulai terancam, mereka kerap melakukan aksi protes sebagai upaya untuk ikhtiar. Misalnya, pada tahun 2016, Paguyuban Parkir Kota Malang berdemonstrasi menolak wacana penerapan e-parkir di Kota Malang, sebab dinilai merugikan juru parkir.

Nasib juru parkir terus dipertaruhkan, sebab e-parkir dirancang untuk menghindari kebocoran. Selain itu, hal ini diharapkan mampu menghapus parkir liar yang merugikan masyarakat. Akan tetapi, mayoritas juru parkir menolak statement tersebut. Pasalnya, mereka kerap menyetor retribusi sesuai aturan, bahkan kerap mengambil tabungan saat retribusi dinilai tidak memenuhi target tertentu.

4.      At Least, Juru Parkir Bersaing dengan Palang Parkir Otomatis

Jika di masa lalu sering menjumpai juru parkir di pintu masuk, kini kamu hanya menjumpai juru parkir di pintu keluar. Bahkan, terdapat palang parkir otomatis dengan sensor sidik jari atau memakai kartu khusus tanpa melibatkan pembayaran secara langsung, melainkan melalui tagihan bulanan.

Pada akhirnya, profesi juru parkir mulai menurun. Akan tetapi, bukan berarti juru parkir menghilang secara total. Pasalnya, Dinas Perhubungan tetap mempekerjakan juru parkir resmi untuk mengoperasikan parkir meter yang ada di pinggir jalan. Jadi, nasib juru parkir tetap memiliki prospek di masa depan, ya.

Rekomendasi Palang Parkir Otomatis, Yuk Cek Daftar Berikut

 



Dalam membeli palang parkir, kamu perlu mempertimbangkan banyak hal, seperti kualitas dan garansi. Oleh karena itu, rekomendasi palang parkir otomatis dibutuhkan orang-orang. Di sisi lain, palang ini dapat dipasang di berbagai lokasi, seperti hotel, bandara, rumah pribadi, atau tempat-tempat lainnya. Nah, jika membutuhkan merek terbaik, maka baca artikel ini.

Pada dasarnya, palang parkir otomatis akan terbuka jika pengendara menekan tombol untuk mendapat karcis, kemudian karcis didata di pintu keluar. Dengan proses cepat, palang ini juga mampu mencegah antrean di tempat-tempat umum. Namun, jika menginginkan palang tanpa karcis, terdapat teknologi menarik yang lain, yakni dengan fingerprint dan sensor gerak.

Rekomendasi Palang Parkir Otomatis Terbaik

Nah, sebelum memilih palang parkir, sebaiknya mengukur pintu masuk hingga menentukan apakah palang akan dipakai secara indoor atau outdoor. Selain itu, kamu juga disarankan untuk berkonsultasi pada pihak-pihak terkait. Pasalnya, pemasangan palang parkir otomatis tetap membutuhkan bantuan teknisi profesional. Lantas, palang parkir apa yang layak direkomendasikan dalam artikel ini?

1.      Palang Parkir Otomatis Merek Nice L-Bar

Seperti namanya, palang parkir merek Nice menawarkan berbagai kebaikan. Palang ini  memiliki rangkaian terkini untuk mengontrol akses di area umum atau pribadi. Dengan performa tinggi dan andal, Nice L-Bar kerap diburu banyak pihak, seperti untuk palang otomatis di gedung-gedung perkantoran, bandara, stasiun, dan lain-lain. Nah, apa kamu mulai tertarik?

Rekomendasi palang parkir otomatis merek Nice juga memiliki kelebihan lainnya. Pasalnya, Nice mempunyai struktur yang kuat dengan penyeimbang high level. Alat ini mampu bertahan dengan 1 juta pembukaan atau penutupan, sebab memiliki panel penampang yang bertahan dari embusan angin berkekuatan tinggi. Nice L-Bar juga dilengkapi dengan lampu kilat opsional.

2.      Palang Parkir Otomatis Merek Access-24V

Tampaknya, palang parkir otomatis dinamai sesuai kapasitasnya, sebab palang parkir merek Access-24V dirancang dengan sumber daya DC 24V. Palang ini juga tersusun atas Access-RE dan Access Pro-H-RE, lho. Selain itu, jika membutuhkan palang 20 kaki, maka Access-24V menjadi solusi. Pasalnya, terjadi pengoptimalan pada hambatan seri Access di Magnetic.

3.      Palang Parkir Otomatis merek Access Manual-H

Meski dinamai dengan embel-embel manual, tetapi bukan berarti palang ini benar-benar dioperasikan secara manual seperti palang-palang terdahulu. Palang ini tersedia dalam berbagai ukuran dan pilihan warna. Sebagai contoh, Access Manual-H mampu menjadi pembatas sepanjang 20 kaki dengan 4 warna standar yang berbeda. Jadi, kamu bisa memilih sesuai selera, ya.

Rekomendasi palang parkir otomatis ini juga memiliki hambatan MHTMTM MicroDrive yang canggih dan terbukti awet, lho. MHTMTM MicroDrive dilengkapi dengan microboom dan ujung busa. Kemudian, palang ini memiliki housing yang dirancang modular dan terbuat dari aluminium yang diekstraksi. Sedangkan, kerangka dasarnya berasal dari stainless steel untuk melindungi dari korosi.

4.      Palang Parkir Otomatis Merek M-Bar

Kira-kira, siapa yang tidak menginginkan palang parkir yang sederhana dan mudah dirakit? Rasanya, hampir semua konsumen menginginkannya. Hal ini dapat terwujud melalui palang merek M-Bar dengan sambungan aluminium. Selain itu, palang ini memiliki kontrol cerdas melalui dua otomatisasi yang saling berlawanan memakai fungsi master atau slave.

Demikian rekomendasi perihal palang parkir otomatis untuk pertimbangan calon konsumen. Kira-kira, merek mana yang kamu sukai? Apakah Nice L-Bar, Acess-24V, Access Manual-H, atau M-Bar? Lagi-lagi, kamu dapat memilih sesuai kebutuhan dan budget yang tersedia, tentunya dengan tetap memperhatikan rekomendasi palang parkir otomatis.

CCTV untuk Palang Parkir, Optimalkan Tingkat Keamanan Lokasi

 



Rasanya, mayoritas tempat umum memiliki Closed-Circuit Television atau lebih populer sebagai CCTV, termasuk CCTV untuk palangparkir. Mungkin, kamu bertanya-tanya, apakah palang parkir otomatis tetap membutuhkan CCTV sebagai alat pelengkap keamanan? Tentu saja, jawabannya adalah iya. Apalagi, jika palang parkir dipasang di lokasi yang padat dan butuh pengawasan.

Sadar atau tidak, tempat-tempat umum memang memerlukan pengelolaan parkir secara efektif dan efisien, khususnya perihal pendataan kendaraan memakai palang pintu otomatis atau CCTV. Selain itu, CCTV yang terpasang juga berperan untuk meringankan beban kerja operator, di mana proses pendataan dapat berjalan singkat dengan me-record plat nomor pengendara.

Pentingnya CCTV untuk Palang Parkir

Secara umum, CCTV berfungsi otomatis saat kendaraan berada di depan palang. Hal ini terdeteksi oleh sensor ultrasonik untuk mengukur apakah kendaraan berada di area yang tepat guna memicu CCTV me-record plat kendaraan di pintu masuk. Kemudian, software akan memproses gambar tersebut untuk disimpan di database sehingga mampu menampilkan history.

1.      Me-record Plat Nomor dan Gambar Pengendara

Sebenarnya, CCTV yang dipasang di palang parkir memiliki peran krusial untuk me-record plat nomor dan gambar-gambar pengendara. Selain untuk memudahkan pendataan, hal ini juga dapat dipakai sebagai history yang memiliki nilai penting, khususnya jika terjadi tindak kejahatan yang mungkin melibatkan orang-orang di palang parkir tertentu. Artinya dapat meminimalkan risiko.

CCTV untuk palang parkir memang benar-benar fungsional. Menurut Center for Problem-Oriented Policing di Arizona State University, CCTV mampu mencegah kejahatan. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab CCTV membuat calon pelaku berpikir ulang sehingga mengurungkan niatnya. Dengan kata lain, pemasangan CCTV mampu menaikkan risiko penangkapan pelaku di palang parkir.

2.      CCTV Infrared tetap Berfungsi dalam Kegelapan

Kamera infrared merupakan radiasi elektromagnetik. Kemudian, tahukah kamu mayoritas palang parkir memiliki CCTV infrared yang tetap berfungsi dalam kegelapan? Artinya, CCTV mampu merecord apa pun, baik dalam keadaan terang, remang, atau bahkan benar-benar di kondisi yang minim cahaya. Jadi, apa pun yang kamu lakukan dapat terekam dengan baik.

3.      Membutuhkan CCTV Tambahan di Sudut Parkir Lainnya

Tidak dipungkiri, tempat parkir memiliki area yang luas. Oleh karena itu, penjaga atau juru parkir sukar mengamati kendaraan secara manual. Dengan demikian, security tambahan benar-benar dibutuhkan, yakni untuk mengawasi keadaan jarak jauh. Pasalnya, kamu tidak ingin terjadi tindak kejahatan di area parkir milikmu atau terjadi pada kendaraan pribadimu, kan?

CCTV untuk palang parkir  dinilai krusial. Jadi, tidak heran Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi berharap pemilik lahan parkir memperbanyak CCTV sebagaimana dilansir  Republika pada Februari 2020. Tidak hanya itu, Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi juga berniat melakukan kerja sama dengan pengelola parkir untuk menurunkan tingkat kejahatan. Benar-benar ide yang brilian.

4.      Memilih CCTV dan Palang Parkir Sesuai Kebutuhan

Pada akhirnya, peran CCTV di palang parkir membuat orang-orang membutuhkannya untuk saat ini. Di pasaran, terdapat berbagai merek CCTV dan palang parkir. Selain itu, palang parkir otomatis juga menawarkan CCTV bawaan dengan kualitas yang berbeda. Oleh karena itu, cobalah berkonsultasi pada profesional sebelum membeli.

Intinya, CCTV tidak dapat menghentikan kriminalitas, tetapi mampu merecord, mencegah, sampai menghalangi tindakan tersebut. Akan tetapi, hal ini tetap memiliki tanda kutip, yakni jika calon pelaku menyadari keberadaan CCTV dan dapat berpikir rasional. Untungnya, CCTV untuk palang parkir, khususnya secara otomatis kerap dijual dalam satu paket pembelian.

Komponen Parkir Pola Otomatis, Dari Vehicle Loop Detector Sampai Kreuz Garde

 


Sadar atau tidak, palang parkir otomatis membentuk komponen-komponen parkir pola otomatis. Dengan demikian, pola otomatis melibatkan palang parkir atau barrier gate berbasis software dan dispenser tiket otomatis, baik di pintu masuk atau keluar. Sedangkan dispenser tiket otomatis memakai jaringan server di pusat atau admin, pos keluar, dan pos masuk.

Lantas, seperti yang dipahami orang-orang, sistem software di pos keluar akan dioperasikan oleh petugas, yakni dengan cara menerima karcis dari pengendara secara langsung. Kemudian, memasukkan karcis tersebut di sistem software untuk menghitung jumlah jam dan biaya parkir sesuai aturan. Pada umumnya, palang parkir otomatis yang digunakan memiliki MikroController Trigger.

Mengenal Komponen Parkir Pola Otomatis

Ternyata, parkir pola otomatis juga memiliki komponen-komponen yang menarik. Mungkin, orang-orang yang awam di bidang mesin cenderung bingung mengenai hal ini. Akan tetapi, tahukah kamu mempelajari hal-hal baru merupakan aktivitas yang menyenangkan, termasuk perihal komponen-komponen di pola otomatis. Oleh karena itu, kamu harus membaca artikel ini sampai tuntas, ya.

1.      Vehicle Loop Detector

Pada dasarnya, vehicle loop detector merupakan sensor yang memakai daya magnet, yakni dengan membaca materi logam di kendaraan pada sistem palang parkir otomatis. Biasanya, komponen ini dipakai untuk meningkatkan keamanan atau safety. Nah, jika kamu penasaran perihal prioritas penutupan palang parkir otomatis, maka jawabannya adalah vehicle loop detector.

Komponen parkir pola otomatis memang menarik. Contohnya, Jusuf menaiki mobil melalui palang. Vehicle loop detector akan mendeteksi logam sebagai material mobil sehingga palang membuka, khususnya melalui sensor detector. Lantas, ketika berada di atas sensor loop, maka palang tidak menutup. Tada, pada akhirnya, mobil Jusuf tidak tertimpa palang parkir otomatis.

2.      Dispenser

Seperti paparan sebelumnya, dispenser parkir pola otomatis berperan mengeluarkan karcis untuk pengendara. Dengan menekan tombol yang tersedia, karcis secara otomatis akan keluar tanpa melibatkan petugas. Tentu saja, hal ini dapat memudahkan pengendara, baik pengendara mobil atau motor, sebab tidak membutuhkan jasa operator. Hayo, pasti kamu pernah memiliki pengalaman, kan?

3.      MikroController Trigger

Sampai sekarang, MikroController Trigger berperan sebagai interface penghubung ke palang parkir otomatis dari komputer. Dengan kata lain, komponen ini merupakan converter untuk perintah buka. Jadi, jika palang tidak terbuka, mungkin terdapat kerusakan pada komponen ini. Oleh karena itu, kamu perlu memperlakukan palang parkir otomatis sesuai standar operasional.

Komponen parkir pola otomatis juga dihubungkan dengan sistem software parkir lainnya, sebab komponen MikroController Trigger memiliki kemampuan untuk terhubung dengan palang parkir dan komputer. Hal ini dapat terjadi melalui koneksi tertentu, yakni USB, LPT port, dan RS 232. Pada akhirnya, prioritas buka dikendalikan MikroController Trigger untuk menghindari kecurangan.

4.      Kreuz Garde

Secara sederhana, Kreuz Garde merupakan palang parkir dengan perpaduan modul controller dan sistem motorik. Komponen ini dapat terkoneksi dengan mikro controller komputer, remote control, tombol manual, dan akses kontrol lainnya. Selain itu, Kreuz Garde juga dapat terkoneksi dengan safety barrier yang kian populer, yakni loop detector dan PhotoCell sensor.

Demikian ulasan mengenai komponen penyusun palang parkir otomatis. Melalui komponen-komponen ini, banyak tempat-tempat di Indonesia memilih meninggalkan pola lama dan berganti dengan parkir pola otomatis. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kamu mulai mempelajari komponen parkir pola otomatis sebagai pengetahuan yang menarik. Pasalnya, dunia terus berkembang mengikuti teknologi.

Tentang Warna Palang Parkir, Intip Makna Tersembunyi di Baliknya

 



Di era modern, orang-orang tidak asing dengan palang parkir manual atau otomatis, termasuk warna palang parkir yang mulai familier. Pada umumnya, palang parkir kerap mengombinasikan warna putih dengan orange secara selang-seling. Akan tetapi, juga terdapat palang yang memakai warna-warna lain, seperti putih dan merah atau bahkan putih dan kuning.

Rasanya, warna-warna ini dipilih bukan tanpa alasan begitu saja, melainkan untuk mencapai tujuan tertentu sehingga peran palang parkir dapat berjalan optimal. Nah, kira-kira, bisakah kamu menebak makna di balik warna-warna yang membentuk karakteristik palang parkir saat ini? Jika tidak, sebaiknya kamu mulai membaca artikel ini sampai tuntas, ya.

Makna Di Balik Warna Palang Parkir

Secara umum, warna merupakan spektrum tertentu di dalam cahaya. Dengan adanya warna, kehidupan tampak bervariasi, baik untuk manusia atau makhluk hidup lainnya. Selain itu, warna juga menciptakan estetika pada hal-hal yang dibawa, termasuk pada palang parkir manual atau otomatis. Tidak jarang, warna menjadi trendsetter dan berkaitan dengan selera seseorang.

1.      Palang Parkir Selang Seling dengan Kombinasi Warna Putih

Pada dasarnya, mayoritas palang parkir memiliki warna putih sebagai perpaduan dengan warna-warna lainnya. Rasanya, hampir semua orang memahami putih sebagai warna netral guna melambangkan kesucian, kebersihan, atau suasana yang terang. Akan tetapi, warna-warna ini tidak sekadar sebagai lambang, melainkan lebih fungsional. Dalam hal ini, putih cenderung mudah dilihat seseorang.

Warna palang parkir berselang-seling juga bertujuan menandai batas wilayah tertentu. Artinya, orang-orang harus dapat melihat palang tersebut sebelum memutuskan melaluinya atau tidak. Kombinasi putih dan warna-warna lainnya tidak hanya memudahkan penglihatan mata manusia yang normal, tetapi juga memudahkan penglihatan orang-orang dengan kelainan tertentu, bahkan dalam penerangan yang minim.

2.      Warna Oranye Secara Internasional

Seperti yang tertulis sebelumnya, palang parkir pada umumnya didominasi warna orange dan putih. Secara internasional, warna orange disepakati dengan makna waspada atau siap. Oleh karena itu, kamu bisa menjumpai Search and Rescue (SAR) dan pemadam kebakaran identik dengan warna ini. Selain itu, warna ini terlihat cerah sehingga mudah diobservasi.

3.      Warna Merah untuk Visibilitas

Secara ilmiah, warna merah merupakan warna yang mempunyai spektrum gelombang terpanjang. Artinya, warna ini memiliki visibilitas yang baik, meski berada di jarak yang jauh jika dibandingkan warna-warna lainnya. Dengan demikian, orang-orang dapat melihat palang parkir di kejauhan. Pasalnya, kamu tidak ingin menabrak palang parkir di tempat umum, kan?

Warna palang parkir semacam ini juga memiliki makna-makna tersembunyi. Dalam beberapa kebudayaan, merah berarti bahaya dan berkaitan dengan maut. Sedangkan di Indonesia, merah melambangkan keberanian. Namun, selain berpatok pada fungsionalitas dan lambang, pemilihan warna juga didasarkan pada kesepakatan.

4.      Warna Kuning Sebagai Peringatan

Tahukah kamu warna kuning tergolong reflektif sehingga dapat dilihat secara jelas? Visibilitas warna ini berada di bawah warna merah sehingga sangat fungsional. Oleh karena itu, kamu dapat menemukan palang parkir, zona penyeberangan, atau peringatan penting lainnya kerap memakai warna kuning. Pasalnya, kuning memiliki makna sebagai peringatan untuk berhati-hati.

Intinya, warna merupakan aspek krusial untuk mempermudah melihat suatu benda. Sedangkan, selang seling pewarnaan dapat menunjukkan perbedaan yang signifikan, apalagi ketika palang parkir berada di tengah-tengah objek lainnya. Palang parkir juga memiliki tingkat kekontrasan yang tinggi sehingga memperkecil risiko kecelakaan. Jadi, warna palang parkir mana yang kamu sukai?

Mengenal Palang Parkir Sensor Sidik Jari, Kamu Harus Tahu

 



Tahukah kamu bahwa palang parkir sensor sidik jari dibuat dengan alasan khusus? Pasalnya, selain terkait masalah lahan untuk parkir, kini masalah lain juga mulai bermunculan, seperti sistem keamanan untuk melindungi kendaraan atau lingkungan-lingkungan tertentu. Oleh karena itu, palang parkir otomatis dengan sensor sidik jari menjadi alternatif untuk meminimalkan risiko.

Hal ini bukan tanpa alasan, sebab palang dapat dilalui orang-orang tertentu yang di-record oleh software pengatur. Dengan kata lain, sidik jari berperan sebagai sandi pengaman, sedangkan software yang dipakai dapat me-record memori tersebut. Teknologi tersebut tidak serta merta muncul secara ajaib, tetapi melalui penelitian panjang sampai saat ini.

Palang Parkir Sensor Sidik Jari Kian Populer

Ternyata, setiap orang memiliki sidik jari yang berbeda, bahkan untuk orang-orang kembar identik sekalipun. Akan tetapi, teknologi sidik jari di palang parkir tetap menawarkan kemudahan. Dengan demikian, sensor sidik jari atau lebih populer sebagai sensor fingerprint kian populer di masyarakat. Kemudian, bagian terpenting adalah mengenai sensitivitas sensor.

1.      Palang Parkir dengan Sensor Sidik Jari Dikembangkan Melalui Penelitian Terdahulu

Berdasarkan catatan, terdapat banyak penelitian untuk menciptakan palang parkir yang sempurna. Penelitian bermula dari sistem sensor sidik jari memakai Arduino Uno dalam keamanan sepeda motor. Kemudian, terdapat penelitian perihal sistem pagar otomatis memakai pemindai sidik jari di Jurnal Rancangan Bangun Pagar Otomatis dengan Fingerprint Berbasis Mikrokontroler.

Palang parkir sensor sidik jari juga didasarkan pada jurnal lainnya, yakni Perancangan Pengaman Pintu Rumah Berbasis Sidik Jari Menggunakan Metode UML. Jurnal ini menerangkan input sidik jari, identifikasi, hingga verifikasi di database. Nah, melalui berbagai penelitian terdahulu, orang-orang mulai tertarik mengembangkan palang parkir dengan teknologi yang sama.

2.      Memakai Flowchart Khusus untuk Optimalkan Keamanan

Dalam praktiknya, palang parkir dengan sensor sidik jari memiliki flowchart khusus. Jika pada palang biasa kamu hanya menekan tombol, maka bisa jadi kamu juga melakukan hal yang sama. Akan tetapi, tetap terdapat perbedaan, khususnya di alur flowchart yang melibatkan sensor fingerprint. Kemudian, palang terbuka dan counter slot parkir bertambah.

3.      Perancangan Melibatkan Hardware dan Software

Ingat, palang parkir dengan sensor sidik jari tergolong sebagai palang parkir otomatis. Artinya, dalam perancangan dibutuhkan pengujian terhadap hardware dan software. Misalnya, pada 2019 kemarin, Hendrawan dan Agustina merilis jurnal berjudul Sistem Palang Parkir Menggunakan Sensor Sidik Jari. Di jurnal ini diterangkan mengenai rancangan software yang paling efektif.

Palang parkir sensor sidik jari pun terus berkembang. Pasalnya, peneliti menguji palang parkir memakai sistem sensor PIR, sensor driver motor, dan sensor sidik jari FPM10A. Hasilnya, palang dengan sensor sidik jari FPM10A mampu terbuka secara efektif. Hal ini membuktikan sensor mampu menyimpan dan membedakan sidik jari dengan baik.

4.      Terdapat Berbagai Merek

Pada akhirnya, sensor sidik jari dinilai sebagai teknologi menjanjikan. Oleh karena itu, terdapat banyak perusahaan yang merilis palang parkir memakai teknologi tersebut. Misalnya RFID Gate System, Swing Barrier Gate, Barrier Gate MX-80 LED, dan lain-lain. Orang-orang hanya perlu membeli sesuai kebutuhan dan budget yang tersedia.

Intinya, palang parkir dengan sensor sidik jari tergolong palang otomatis dengan prestise dan tingkat keamanan optimal. Palang ini terus berkembang untuk memberi kepuasan, khususnya untuk orang-orang yang menginginkan privasi. Nah, setelah tahu perihal palang parkir sensor sidik jari, kira-kira bagaimana komentarmu?

4 Keuntungan Palang Parkir Otomatis yang Kian Populer

 



Tidak hanya palang parkir manual yang dioperasikan memakai tenaga manusia, tetapi juga terdapat palang parkir otomatis. Sampai sekarang, terdapat berbagai keuntungan palang parkir otomatis sehingga kerap dipakai di era digital. Bisa jadi, kamu pun kerap datang ke tempat parkir atau lingkungan-lingkungan tertentu dengan bantuan alat ini untuk meningkatkan keamanan.

Secara umum, palang parkir otomatis didefinisikan sebagai alat bantu keamanan untuk membatasi akses dalam area parkir, lingkungan tertentu, atau untuk mengatur traffic flow memakai sebuah sistem digital atau software. Pada umumnya, palang parkir otomatis juga dikenal sebagai palang sistem manless. Akan tetapi, dalam proses pemasangan tetap membutuhkan teknisi profesional.

Intip Keuntungan Palang Parkir Otomatis

Tahukah kamu palang parkir otomatis tersedia dalam berbagai ukuran? Oleh karena itu, palang ini kian populer di masyarakat. Selain itu, palang parkir otomatis juga menawarkan berbagai keuntungan, seperti mengurangi beban kerja, meminimalkan SDM di pintu masuk untuk mengurangi biaya, sederhana dan user friendly, serta memiliki transparansi data yang akurat.

1.      Mampu Mengurangi Beban Kerja untuk Memanusiakan Manusia

Parkir merupakan sistem retribusi sehingga kerap berbayar di berbagai area umum, seperti pasar, stasiun, mall, dan lain-lain. Meski palang parkir otomatis bersifat manless atau tidak melibatkan petugas parkir, tetapi pengendara sebaiknya tetap membayar. Biasanya, palang ini berada di pintu masuk dengan tombol atau tempat untuk mengeluarkan karcis parkir.

Keuntungan palang parkir otomatis yang pertama adalah mengurangi beban kerja petugas atau juru parkir. Pasalnya, teknologi diciptakan untuk memanusiakan manusia dan memudahkan berbagai pekerjaan. Kamu hanya perlu menekan tombol tersebut, kemudian menyimpan karcis baik-baik. Lantas, saat keluar, kamu harus menyerahkan karcis tersebut pada petugas untuk didata guna membayar retribusi.

2.      Meminimalkan SDM di Pintu Masuk Sehingga Menghemat Biaya

Selain itu, jika memiliki sebuah gedung dengan area parkir, kamu juga dapat mengurangi jumlah petugas atau tidak perlu repot-repot mempekerjakan mereka sama sekali. Pasalnya, palang parkir otomatis dapat melakukan tugas parkir atau menjaga keamanan memakai software. Pada dasarnya, kamu hanya perlu melakukan pengawasan. Tada, kamu pun dapat menghemat biaya.

3.      Sederhana dan User Friendly

Ternyata, palang parkir otomatis tidak serumit yang kamu pikirkan. Orang-orang hanya perlu menekan tombol untuk membuka palang, menyimpan karcis parkir, memberikan pada petugas untuk transaksi, dan kamu dapat meninggalkan area parkir. Pada intinya, hal ini sangat sederhana dan user friendly. Oleh karena itu, jangan gugup jika menjumpai palang ini.

Keuntungan palang parkir otomatis pun kian optimal jika kamu memiliki card RFID. Artinya, hanya dengan menempelkan kartu tersebut, kamu dapat memasuki area tertentu. Dengan demikian, palang parkir otomatis memiliki sistem keamanan yang tinggi sehingga mengurangi risiko kejahatan. Di sisi lain, palang ini mampu meningkatkan prestise sebuah wilayah. Keren, kan?

4.      Memiliki Transparansi Data yang Akurat

Kemudian, tidak mudah mengurus data-data kendaraan yang memasuki area parkir atau wilayah-wilayah tertentu. Akan tetapi, dengan bantuan palang parkir otomatis, kamu dapat memperoleh data pengunjung dengan history yang baik. Tentu saja, data-data ini akan sukar diperoleh jika memakai palang parkir manual.

Demikian ulasan mengenai keuntungan memakai palang parkir otomatis. Tidak hanya memberi keuntungan pada pemilik palang, tetapi juga menawarkan kemudahan pada petugas dan pengunjung. Lantas, jika terdapat berbagai keuntungan palang parkir otomatis, kenapa harus memakai palang manual yang mulai tertinggal di era modern?

Mengenal Jenis Parkir di Tempat Umum, Semua Membutuhkan Palang Parkir

 



Jika memiliki alat transportasi, mungkin kamu pernah parkir di tempat umum dengan memakai jenis parkir tertentu, khususnya untuk mobil. Secara umum, tempat parkir merupakan area yang dipakai untuk parkir, baik di garasi, tempat parkir terbuka, atau bahkan di pinggir jalan. Tempat-tempat ini biasanya juga ditandai untuk memuat kendaraan tertentu.

Selain itu, biaya parkir biasanya tergantung pada lokasi dan waktu pemakaian berdasarkan aturan yang dibuat. Oleh karena itu, ada baiknya mempertimbangkan banyak hal sebelum membeli kendaraan pribadi seperti mobil. Jangan sampai pengeluaran bulanan yang membengkak memengaruhi kebahagiaan seseorang. Dalam praktiknya, palang parkir juga dipakai untuk mencatat dan menerima biaya.

Meningkatkan Keterampilan dengan Mengenal Jenis-Jenis Parkir

Akan tetapi, apakah semua tempat parkir harus berbayar? Jawabannya adalah tidak. Misalnya, jika bekerja di kantor yang memiliki area parkir, mungkin semua akan dihitung gratis. Namun, kamu tetap harus melalui palang parkir, baik manual atau otomatis untuk meningkatkan keamanan. Kamu pun juga harus mempelajari keterampilan parkir untuk menjaga ketertiban.

1.      Parkir Ganda

Mungkin, kamu pernah berada di posisi saat kendaraan terblokir kendaraan lainnya sehingga tidak dapat keluar. Hal ini disebut sebagai parkir ganda dan tergolong aktivitas ilegal. Pasalnya, parkir ganda merugikan kendaraan-kendaraan lain yang terblokir, khususnya untuk parkir-parkir mobil yang ada di pinggir jalan. Selain itu, juga dapat terjadi di garasi.

Oleh karena itu, garis dan batas-batas parkir sangat dibutuhkan. Juru parkir juga menjadi solusi untuk jenis parkir semacam ini, seperti di Indonesia. Biasanya, tempat parkir yang padat diatur saling membelakangi, di mana tiap-tiap kendaraan tetap memiliki jalan keluar masing-masing. Jadi, jangan sampai kamu parkir dengan cara yang keliru, ya.

2.      Parkir Sudut Ala Profesional

Kali ini, bukan keterampilan parkir kaleng-kaleng, melainkan parkir yang dapat dilakukan profesional. Pasalnya, mobil harus berbelok setelah melalui tiga perempat atau setengah mobil sebelumnya. Dengan demikian, pengendara dituntut berhati-hati, khususnya dalam pembalikan dan perihal ruang yang tersisa di belakang mobil. Kamu pasti tidak ingin menabrak mobil orang lain, kan?

3.      Parkir Miring

Nah, jika kamu memiliki keterampilan dalam parkir sudut, maka parkir miring merupakan sesuatu yang sepele. Akan tetapi, jika belum bisa melakukannya, jangan menyerah. Pasalnya, mobil akan diparkir di sudut yang tajam, tetapi searah dengan mobil lain yang mendekati tempat parkir. Sebagai gambaran, kamu bisa berpatokan garis-garis parkir yang ada.

Jenis parkir ini kerap dinilai memiliki tingkat kesukaran yang sedang, tetapi tetap saja, parkir miring memiliki kelebihan, yakni perihal penghematan area sehingga terdapat lebih banyak mobil yang mampu terparkir. Sadar atau tidak, parkir miring juga hanya membutuhkan ruangan yang kecil, lho, tetapi tetap memungkinkan adanya manuver yang mudah.

4.      Parkir Tegak Lurus

Terakhir adalah parkir tegak lurus. Sampai sekarang, parkir tegak lurus merupakan keterampilan yang harus dikuasai. Pasalnya, dengan sedikit keahlian, kamu bisa melakukannya di mana saja. Secara umum, parkir tegak lurus adalah keterampilan memarkirkan kendaraan agar tegak lurus dengan trotoar atau dinding. Untungnya, jenis ini kerap dijumpai di tempat parkir.

Intinya, apa pun jenis-jenis yang dipakai untuk parkir, sebuah tempat tetap membutuhkan palang parkir untuk mencatat, mengatur, atau membatasi kendaraan-kendaraan yang masuk dan keluar. Pada akhirnya, hal ini untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Oleh karena itu, jangan ragu belajar jenis-jenis parkir, ya.

Mengintip Sejarah Parkir, Latar belakang, dan Urgensi Barrier Gate

 



Hayo, siapa yang belum bersinggungan dengan barrier gate atau palang parkir? Rasanya, hampir semua orang pernah menjumpai alat ini. Jika ada barrier gate, pasti terdapat sejarah parkir yang fenomenal. Secara umum, barrier gate dapat didefinisikan sebagai alat bantu keamanan untuk membatasi akses kendaraan dalam area parkir atau lingkungan tertentu.

Dengan demikian, dapat dikatakan barrier gate merupakan bagian dari area parkir. Lantas, bagaimana sejarah dan latar belakang parkir sehingga orang-orang membutuhkan alat ini? Tentu saja, jawabannya melibatkan perkembangan teknologi transportasi dan keinginan untuk menciptakan ketertiban lalu lintas. Selain mendorong urgensi, hal ini juga menyebabkan perkembangan garasi parkir secara otomatis.

Sejarah Parkir yang Harus Kamu Tahu

Sepuluh dekade sebelumnya, terdapat sekitar 735 juta mobil di dunia, tidak termasuk sepeda motor, bajaj, atau bus. Tentunya, ini merupakan jumlah yang fenomenal dan terus menerus bertambah sampai saat ini. Akan tetapi, National Building Museum di Amerika mengingatkan, mayoritas alat transportasi tersebut menghabiskan waktu dengan beristirahat di area parkir.

1.      Adanya Perkembangan Teknologi Transportasi Tanpa Diimbangi Aturan Lalu Lintas

Pada awalnya, kendaraan bermotor berkembang di Eropa, kemudian menyebar ke Amerika pada abad 19. Berdasarkan catatan, hanya terdapat 8.000 kendaraan bermotor milik perorangan. Lantas, jumlah ini terus bertambah saat berbagai produsen memperkenalkan model-model alat transportasi yang berbeda. Akhirnya, sekitar 23 juta kendaraan terdaftar pada tahun 1939 di Amerika.

Sejarah parkir pun mulai terlihat, di mana sampai tahun 1900, peraturan lalu lintas seolah-olah hampir tidak ada di Amerika, kecuali peraturan yang dibuat berdasarkan undang-undang pemerintah kota. Masalah lain juga mulai bermunculan, seperti perihal mobil yang dibiarkan parkir di tempat umum, yang mana kerap menimbulkan kemacetan dalam berlalu lintas.

2.      Munculnya Bapak Aturan Parkir untuk Ketertiban Lalu Lintas

Kemudian, kekacauan yang merebak di jalan-jalan, mendorong bapak aturan parkir dunia, yakni William Phelps Eno memelopori aturan lalu lintas. Dia dikenal setelah berupaya mengembangkan  rencana-rencana untuk New York, London, dan Paris hingga menemukan fitur-fitur lalu lintas yang multifungsi. Lantas, tahun 1903, kota-kota tersebut mulai serius mengatur ketertiban lalu lintas.

3.      Perkembangan area Parkir dari Manual ke Otomatis

Orang-orang pun mulai sadar mengenai area untuk meletakkan kendaraan dalam jangka tertentu, khususnya jika berada di tempat umum. Selain area parkir dengan garis-garis untuk menghemat tempat, juga muncul istilah garasi parkir, yakni sebuah bangunan untuk melindungi kendaraan dari cuaca yang ekstrem.  Bahkan, garasi-garasi ini memiliki nilai bisnis yang mencengangkan.

Sejarah parkir terus berlanjut, mulai dari garasi manual menjadi otomatis, atau dari garasi bawah tanah menjadi garasi bertingkat. Awalnya, garasi dikelola juru parkir profesional dan berkembang dari elevator di tahun 1920-an.  Akan tetapi, saat ini, kamu bisa menemukan garasi parkir otomatis, di mana memindahkan mobil di menara memakai teknologi.

4.      Urgensi Barrier Gate Sampai Saat Ini

Area parkir atau garasi mungkin berkembang dari manual ke otomatis dengan melibatkan teknologi. Akan tetapi, keduanya tetap sebagai area khusus yang membutuhkan batasan memakai alat bantu bernama barrier gate, lho. Dengan alat ini, sebuah area atau garasi parkir dapat mencatat, mengatur, atau membatasi kendaraan-kendaraan yang masuk dan keluar.

Demikian ulasan mengenai sejarah, latar belakang, dan urgensi barrier gate yang kerap diabaikan banyak orang. Padahal, hal ini  mencerminkan pentingnya area parkir dan barrier gate itu sendiri untuk menjaga ketertiban. Oleh karena itu, tidak ada salahnya mulai berbagai informasi perihal sejarah parkir ke orang-orang, ya.

Membuat Palang Parkir Otomatis Anti Ribet Berbasis Arduino

  Kira-kira, selain membeli palang parkir di produsen atau distributor tertentu, apakah orang-orang juga dapat membuat palang parkir otomati...